Sabtu, 30 November 2013

Did it!

Kampung yang awalnya ramai pada pagi hari tiba-tiba menjadi begitu hening di saat seperti ini. Malam kembali menampilkan segenap kegelapan yang tidak disukai oleh sebagian orang. Pohon-pohon yang seharusnya terlihat asri menjadi begitu menyeramkan. Tak ada yang berani berkeliaran lagi jika matahari sudah tidak menampakkan kehadirannya. Ya, memang seharusnya seperti itu. Tapi, tidak seperti yang dilakukan oleh Abi.
Kini, pria tersebut sedang bersenda gurau bersama Jaimal di salah satu pondok, dekat rumahnya. Terdengar candaan dari Jaimal yang sedang tak sadar diri akibat minuman alkohol "Heh Abi, cewek bahenol yang di sebelah rumah mu itu sangat cantik. Dekatkanlah abang dengan nya." Abi yang sedang menuangkan minuman alkohol ke dalam gelasnya langsung berhenti dan menyemburkan alkohol tersebut ke wajah temannya. "Dasar anak tak tahu diri. Sudah bagus awak rawat kau dari kecil. Lihat saja kau, tak ada yang peduli dengan kau." Semprot Jaimal dengan wajah yang memerah. "Maaf bang. Aku tidak sengaja." Jawab Abi dengan gemetaran. Abi tampak merasa bersalah terhadap Jaimal. Emosi yang meledak dan minuman alkohol yang bereaksi dalam tubuhnya tidak dapat mengendalikan tangannya tersebut. Alhasil, situasi yang awalnya dingin menjadi sangat panas. "Hah. Tak usah lah kau minta maaf. Jadi, apakah kau mencintainya?" Jaimal kini menyimpulkan senyum di wajahnya. Menandakan bahwa dia tidak marah dengan Abi. "Ntahlah, aku ini memang siapa? Cinta juga butuh uang bang." Jawab Abi pasrah. Jaimal yang sedang menunggu jawaban Abi mendengus kesal. "Makanya kau harus  mencari pekerjaan yang lebih mapan. Jangan jadi preman terus." Jaimal benar, pikir Abi dalam hati. Tapi, apakah ada peluang pekerjaan bagi seorang preman yang tidak tahu menahu tentang tulisan?

Minggu, 17 November 2013

Nobody Knows

Setelah ini, aku yakin akan ada yang terluka kembali. Seperti biasanya, cinta yang telah datang akan pergi lagi. Dan cinta yang lain akan berdatangan serta berusaha mengetuk pintu hati ini. Seutas tali yang akan menarik pintu hati tersebut biasanya berada dalam benang yang benar-kuat pastinya, yang tidak akan pernah rapuh. Karena, jika tali itu rapuh, dia si pemilik tali pun tidak sanggup untuk memperbaikinya kembali. Tali itu adalah simbol kekuatan cintanya. Jadi, bagaimana mungkin jika tali tersebut sudah rapuh sebelum digunakan?
Mungkin saja bisa, mungkin saja sang pemilik pintu hati tersebut yang memutuskannya sebelum pintu itu dibuka. Barangkali, orang tersebut tidak nyaman dengan tali yang tergantung di gagang pintu tersebut. Karena, diikat terlalu kencang oleh sang pemilik tali. Atau bahkan, sang pemilik pintu sudah memasang pagar terlebih dahulu dan akan dibuka setelah beberapa waktu. Tidak akan ada yang pernah tahu. Tentang perasaan seseorang. Bisa jadi, pemilik pintu hati tersebut juga tidak mengetahui apa yang ada di balik pintu tersebut.
Karena, hati ini juga tidak sempurna. Jadi, tak heran jika kita mendengaran curhatan tentang cerita dari hati yang berbeda. Sesungguhnya, pencurah hati tersebut masih bingung dengan apa yang terjadi dalam hatinya. Masih meraba-raba apa yang terjadi dalam hatinya. Masih meraba-raba jika ia terluka, apakah luka ini akan berubah menjadi pengalaman? Ataukah hanya kesakitan belaka? Dan tali pun terputus.
                                   23:43
                           Sabtu, 16 November 2013

Jumat, 15 November 2013

Think too much

Satu kali ku tatap wajahnya
Dua kali ku tatap wajahnya
Tiga kali ku tatap wajahnya
Begitu terus dan berulang-ulang
Yang ku harapkan hanyalah ketika diriku menatap wajahnya aku sudah dapat melupakannya
Ku kira aku sudah melupakannya
Menyibukkan hari-hariku seperti tidak ada yang kupikirkan
Berusaha agar tidak memikirkan lagi tentang dirinya
Namun,sepertinya pikiran ku telah salah
Seberapa jauh pun pikiran ku melayang
Seberapa jauh pun jarak yang terpisahkan
Seberapa jauh pun hatinya yang memang bukan untukku
Hati ini akan selalu untuknya
Dan bisa saja terkadang aku membohongi perasaanku
Tapi ketika perasaan kebohongan ini memuncak, semuanya lagi akan kembali ke awal
Bahwa aku masih mencintai dia
Oke, mungkin aku terlihat sangat bodoh
Bodoh sekali
Aku menyadari itu
Tapi jujur hati ini tidak dapat berubah
Seberapa besar pun aku mencoba
Aku pernah bertemu pria lain
Pria yang anehnya memiliki wajah yang sangat mirip dengan dirinya
Dan membuatku kembali lagi teringat dengan dirimu
Aku tahu, mungkin aku sudah terlalu jauh melangkah
Tapi, aku pun tak pernah tahu sampai kapan langkah ini akan berhenti
Ntah berhenti tepat di garis arah dirimu
Atau berhenti di garis arah orang lain