Kini, Aku berbicara tentang waktu. Waktu yang terkadang dapat
berlalu begitu cepat dan bahkan kita tidak pernah menyadarinya. Satu kata titik
sudah menghabiskan waktu hingga satu detik. Bagaimana pun juga, waktu adalah
hal yang membuat kita tahu bahwa tidak selamanya kita akan menginjak di tempat
ini. Mungkin, aku juga pernah berharap bahwa waktu akan berhenti di saat aku
menapakkan kakiku di tempat yang dapat memuatku tersenyum.
Namun, pada kenyataannya, semua itu mustahil. Kini, aku
hanya berbicara pada kenyataan. Sejak saat itu, aku merasa sangat lelah dan
tidak pernah berpikir lagi tentang hal-hal yang mustahil. Waktu, tidak akan
pernah berhenti di saat seseorang bahagia.
Waktu akan terus berjalan meskipun orang itu telah merasakan
senang ataupun sedih. Bahkan, lebih parahnya lagi hampir di setiap waktu
perasaan manusia selalu berubah. Hal itu yang sebenarnya membuat manusia tidak
bahagia. Karena sering mendapati dirinya yang terperangkap oleh waktu. Aku
sendiri tidak tahu kapan waktu pernah membuatku merasa nyaman.
Sejujurnya aku tidak pernah nyaman dengan waktu. Karena, ia
selalu berjalan terlalu cepat dan
seringkali mendahului langkahku, aku ingin
sekali menyamakan langkakhu dengannya. Aku hanya takut jika aku tertinggal di
belakang oleh waktu sehingga waktu sudah berada di depan mataku aku masih belum
siap untuk menghadapi waktu di masa depan. Aku selalu melihat dan terperangkap
oleh waktu yang masih di belakang.
Aku ingin sekali menatap waktu dan menyamakan langkahnya
dengan langkahku, setahap demi setahap, sejengkal demi sejengkal. Aku tidak boleh kalah. Kali ini, aku harus
menang daripada waktu. Aku harus bersemangat untuk mengejar waktuku. Aku harus
lebih siap daripada waktu itu sendiri.
Tetapi, seringkali, dalam langkahku aku terjebak dalam
pikiranku sendiri. Aku terjebak di antara harapan dan kenyataan. Harapan yang
menyatakan bahwa aku hanya dapat berharap untuk mengejar waktu dan pada
kenyataannya aku masih berdiri dan terdiam sambil melihat waktu yang terus
berjalan menjauhiku.
Dalam peristiwa di masa lalu, seringkali waktu yang membawa
seluruh isi pikiran yang ada di dalam otakku ini menjauh. Aku hanya dapat
berharap agar waktu dan aku dapat selalu berkerja sama melintasi lautan
orang-orang yang selalu berada di sekitarku. Kali ini, aku tidak akan
terperangkap dan terjebak oleh waktu. Aku harus menatap wajah dari setiap orang
yang ada di hadapanku.
Mungkin aku juga membutuhnkan waktu yang cukup lama agar
membuatku dapat melihat mata orang-orang tersebut. biarlah waktu yang
membantuku melepaskan semua harapan yang ada di dalam pikiranku menjadi
kenyataann.
Tapi, sejauh ini aku masih mencintai waku. Waktu mampu
membuat diriku mengenang kembali masa-masa yang indah. Meskipun, itu sudah
berlalu, namun waktu lah yang sering mengingatkanku pada hal-hal tersebut.
waktu pula yang menyadarkanklu bahwa usiaku sudah semakin tua dan waktu lah
yang membuatku dapat berubah. Seiring berjalannya waktu, kehidupanku mulai
berubah.