Kamis, 29 Mei 2014

Wattapd

Join me on Wattpad: a free, mobile app for reading and sharing stories. http://www.wattpad.com?utm_source=android&utm_medium=other&utm_campaign=invitefriends

Jumat, 07 Februari 2014

Api



Asap membakar di dalam dada. Membakar seluruh jiwa dan organ-organ tubuh yang ada di dalam ini. Padahal, api yang sebenarnya tidak muncul. Hanya muncul dengan perasaan, tidak muncul dengan sesuatu yang nyata. Hanya dengan sentuhan perasaan. Apai ini sudah mulai berkobar dengan kuat.
Kurasa, api ini bukanlah api biasa. Api yang dapat membunuh semua orang dengan mudah. Api ini adalah api yang membara dan tiba-tiba saja muncul tanpa diundang. Ya, memang seperti jelangkung. Ih, merinding,
Bagiamana pun juga, aku tetap harus berterima kasih terhadap api yang ada di dalam jiwa ku . memberiku banyak kehangatan, semangat dan motivasi untuk tetap bertahan, api itu adalah anda. Anda yang selalu duduk memperhatikan aku ketika sedang melakukkan sesuatu yang aku cintai.
Anda memberikan api itu, dan api itu sangat bekerja dengan cepat. Karena, sekali tatapan api itu sudah muncul. Mungkin, aku terlihat sedikit aneh. Mana mungkin, api dapat muncul dengan mudah. Hanya dengan sekali tatapan, ya, kan sudah kujelaskan di atas, bahwa api itu adalah anda. Siapapun anda, aku hanya dapat berterimakasih.
Karena, anda semuanya dapat terasa lebih aneh, dan tidak dapat sedikitpun terpikirkan untuk membenamkan api itu sendiri. Sumpah, sedikitpun aku tidak berpikir untuk memadamkan api itu. Walaupun, terkadang sedikit menyakitkan.
Aku lebih suka.
Seperti ada gelombang yang bergejolak di sini, di dalam dada. Dan tidak ada yang mengetahuinya. Hanyalah anda, si pemberi api dan aku, penerima api yang mungkin terlalu bodoh, tetapi aku tidak menyesali kehadiran anda.

Jumat, 17 Januari 2014

Waktu


Kini, Aku berbicara tentang waktu. Waktu yang terkadang dapat berlalu begitu cepat dan bahkan kita tidak pernah menyadarinya. Satu kata titik sudah menghabiskan waktu hingga satu detik. Bagaimana pun juga, waktu adalah hal yang membuat kita tahu bahwa tidak selamanya kita akan menginjak di tempat ini. Mungkin, aku juga pernah berharap bahwa waktu akan berhenti di saat aku menapakkan kakiku di tempat yang dapat memuatku tersenyum.

Namun, pada kenyataannya, semua itu mustahil. Kini, aku hanya berbicara pada kenyataan. Sejak saat itu, aku merasa sangat lelah dan tidak pernah berpikir lagi tentang hal-hal yang mustahil. Waktu, tidak akan pernah berhenti di saat seseorang bahagia.

Waktu akan terus berjalan meskipun orang itu telah merasakan senang ataupun sedih. Bahkan, lebih parahnya lagi hampir di setiap waktu perasaan manusia selalu berubah. Hal itu yang sebenarnya membuat manusia tidak bahagia. Karena sering mendapati dirinya yang terperangkap oleh waktu. Aku sendiri tidak tahu kapan waktu pernah membuatku merasa nyaman.

Sejujurnya aku tidak pernah nyaman dengan waktu. Karena, ia selalu berjalan terlalu cepat dan 
seringkali mendahului langkahku, aku ingin sekali menyamakan langkakhu dengannya. Aku hanya takut jika aku tertinggal di belakang oleh waktu sehingga waktu sudah berada di depan mataku aku masih belum siap untuk menghadapi waktu di masa depan. Aku selalu melihat dan terperangkap oleh waktu yang masih di belakang.

Aku ingin sekali menatap waktu dan menyamakan langkahnya dengan langkahku, setahap demi setahap, sejengkal demi sejengkal.  Aku tidak boleh kalah. Kali ini, aku harus menang daripada waktu. Aku harus bersemangat untuk mengejar waktuku. Aku harus lebih siap daripada waktu itu sendiri.
Tetapi, seringkali, dalam langkahku aku terjebak dalam pikiranku sendiri. Aku terjebak di antara harapan dan kenyataan. Harapan yang menyatakan bahwa aku hanya dapat berharap untuk mengejar waktu dan pada kenyataannya aku masih berdiri dan terdiam sambil melihat waktu yang terus berjalan menjauhiku.

Dalam peristiwa di masa lalu, seringkali waktu yang membawa seluruh isi pikiran yang ada di dalam otakku ini menjauh. Aku hanya dapat berharap agar waktu dan aku dapat selalu berkerja sama melintasi lautan orang-orang yang selalu berada di sekitarku. Kali ini, aku tidak akan terperangkap dan terjebak oleh waktu. Aku harus menatap wajah dari setiap orang yang ada di hadapanku. 

Mungkin aku juga membutuhnkan waktu yang cukup lama agar membuatku dapat melihat mata orang-orang tersebut. biarlah waktu yang membantuku melepaskan semua harapan yang ada di dalam pikiranku menjadi kenyataann.

Tapi, sejauh ini aku masih mencintai waku. Waktu mampu membuat diriku mengenang kembali masa-masa yang indah. Meskipun, itu sudah berlalu, namun waktu lah yang sering mengingatkanku pada hal-hal tersebut. waktu pula yang menyadarkanklu bahwa usiaku sudah semakin tua dan waktu lah yang membuatku dapat berubah. Seiring berjalannya waktu, kehidupanku mulai berubah.